Hal-Hal Bijak, Kekeyi, dan JRX

Tahun ini adalah tahun yang penuh dengan tugas kuliah karena ((ceritanya)) taun depan gue bakal lulus dan menyandang gelar M.Sn. CERITANYA LHO YA KALO CEPET NIH YA.

Awalnya gue ambil kuliah lagi karena gue belum puas sama ilmu yang gue punya, mau nambah networking, serta mau menuntut ilmu di daerah lain. Ternyata kampus gue memberikan hal yang lebih dari ekspektasi gue, mereka memberikan ilmu-ilmu mahal dari orang-orang yang mahal juga.

Di perkuliahan, gue ketemu sama banyak pembicara dan temen-temen yang keren banget. Dosen tamu yang jadi pembicara di antaranya adalah Riri Riza, Denny Turner, F. X. Harsono, Irfan Darajat dan saintis-artist lainnya. Dari pembicara-pembicara ini lah gue menemukan angle baru dalam hidup. 

1. Kalau baru mencoba, pasti ngga langsung bagus hasilnya. 

Kalimat ini gue dapet dari Denny Turner. Konteksnya adalah ngomongin pembuatan proposal. Sebagai seniman, kita harus berdikari dan punya sense of bussiness. Namun, di umur yang sekarang, gue merasa gengsi kalau apa yang gue hasilin itu ngga bagus, makanya gue kicep duluan kalau harus bikin proposal. 

Namun mas Denny berkata demikian, “Kalau baru mencoba, pasti ngga langsung bagus hasilnya. Kayak kalian dan bidang kalian aja, emangnya kalian langsung jago? Makanya, bikin dulu aja. Lama-lama juga jago.”

Dari situ gue tertegun, gue selalu main di zona nyaman dan explore skill yang gue udah punya. Namun gue butuh skill baru dan terlalu gengsi untuk belajar. Gengsi karena ada anak-anak yang lebih jago, gengsi karena udah tua kok masih cemen bikin grant proposal, gitu-gitu deh.

Ungkapan ini juga terap-able di bidang lain. Sehingga: Kalau ga langsung bagus juga ngga apa-apa kok!

2. Pake aja apa yang di ‘kulkas’ dulu

Lagi-lagi dari mas Denny :))

Konteksnya adalah menjalin networking. Dia bilang kalau networking itu penting banget dalam hidup kita sebagai seniman. Namun untuk membangun networking, ga usah jauh-jauh dulu, jalin aja sama teman-teman terdekat. ‘Kulkas’ memiliki arti SDM dan skill yang kita punya. Kalau mau melakukan sesuatu ya ga usah jauh-jauh dulu, ambil aja dari kehidupan sehari-hari. Misalkan mau bikin blog post, video, karya, bahkan penelitian yang serius bisa dimulai dari kehidupan sehari-hari lho.

3. Jangan ketipu mata!

Kalimat ini keluar dari mulut DNANDA ketika ngomongin recording. Gue nanya ke dia, “Nan, kok kalo gue recording todong (pake mic), signal yang tampil kok kecil banget?” 

Sinyal tuh begini, kalo suaranya keras tampilannya bakal lebih bergelombang. Vice versa.
Sumber: DSP StackExchange

Lalu Nanda jawab, “Iya, tapi suaranya kedengeran kan?”
Kata gue, “Iya, kedengeran kok”.

Lalu dia bilang, “Nah itu Nahl! Kita suka ketipu sama mata. Keliatannya kecil padahal mah kedengeran kok. Musik itu suara atau penampilan??”

Terus gue sadar, hahaha, iya juga yaaa? 

“Nih lo liat workstation gue, signalnya kecil banget kan? Tapi bisa gede-gede suaranya.”

Hal ini gue terapkan di banyak hal, contohnya.... KEKEYI HAHAHAHAH!

Orang-orang tuh kasian sama Kekeyi yang di-take down videonya. Katanya, “Haduh kasian, anak muda hanya ingin berkarya, namun harus dimatikan rezekinya sama copyright.” Disini gue menyemburkan kata-kata layaknya antagonis yang musuhin bawang putih:

“Idih, kenapa pada kasian sih sama Kekeyi? Kenapa? Karena dia keliatan miskin? Jajanannya pentol doang? Settingan video klipnya di Pasar Malem? Kalian ga sadar kalau penghasilan AdSense dia itu udah wow berapa tuhhh nominalnya? Kalian sadar kan kalau dia sering terima endorsement berbayar? Kenapa pada kasihan? Lagunya kan emang mirip sama lagunya Rini yang “Aku Bukan Boneka”. Di sini tim Kekeyi juga salah karena ngga riset mendalam”

Gue bikin status di IG sesinis itu karena gue kesel sama Kevin yang bela-belain Kekeyi hanya karena hal-hal subjektif seperti ”dia orang baik”, “dia ingin berkarya”, “dia polos”. Loh, dengan mindset seperti itu, miskinlah para seniman karena harus diusik-usik IP (intellectual property)-nya.

Lagian plis lah, lagu Rini itu release tahun 2007, KEKEYI UDAH SMP. Masa iyaa Kekeyi ngga tau? Hayo? Ya opo seh????

Memang benar kata DNANDA, kalau kita jangan ketipu sama mata. Walau konteks dia itu recording, tapi gue pake konsep itu ke banyak hal dan ternyata masuk-masuk aja.

Kadang kita suka ketipu sama apa yang kita liat, sampe kita mengabaikan gunung es yang menjadi problem atau lempengan bumi yang menjadi pondasi atas hal yang kita hadapi.


4. JRX jahat bener

Kalian tau gak sih, sekarang pekerja medis jadi sumber sinisan masyarakat karena dianggap mendulang uang dari derita, berbohong pada media, TUKANG NGELUH karena bikin campaign “kalian di rumah, biar kami yang kerja”. Hal ini ditulis JRX di caption IG-nya, bunyinya kurang lebih begini: Untuk para pekerja medis yang tukang mengeluh, silahkan kalian di rumah. Biar kami yang turun ke jalan!

Jahat banget lo bang!!

Temen gue harus pindah ke luar pulau ninggalin keluarga hanya untuk handle corona, RS harus membatasi pasien umum agar RS fokus menangani pasien corona (tentu pemasukan jadi berkurang kan?), dokter senior harus meninggal padahal ngga punya komplikasi apa-apa, dokter-dokter kan juga manusia yang mengalami kegelisahan; bagaimana jika mereka berpulang tanpa bisa melihat keluarga untuk terakhir kalinya?

Dan si JRX ini enak banget nyocot hal-hal kayak, “NGGA ADA YANG MATI KARENA CORONA”. Oke lah, banyak yang meninggal karena corona karena dari awal si pasien punya penyakit dalam, tapi kalo dia ga kena corona ya dia tetep ga akan mati secepat ini pak.

Gue sakit hati banget sama orang-orang yang nganggep bahwa kematian itu resiko pekerja medis. Menurut gue itu statement yang tulul, karena corona adalah hal yang bisa dikontrol sama masyarakat. Ntu dokter gabakal capek kerja, bahkan mati, kalo elu dan temen-temen lu di rumah doang. Lah ini si JRX menghimbau turun ke jalan.

Astaghfirullah.

***

2020 ini tahun yang lumayan beku. Ngga ada schedule yang berhasil. Duit pun beku. Semoga tahun depan menjadi lebih baik.