#SassyThursday - Aming dan Evelyn

INI FAV COUPLE BANGET!
Walaupun gue orang yang  ---mungkin--- cenderung 'bebas', gue tetep suka lho ngeliat orang yang perlahan berubah ke arah yang... sesuai jenis kelamin. Aduh bahaya ya, ntar gue diserang lagi karena sok 'suci', ngomongin kodrat segala.

Baca punya Kak Icha:

Menikah untuk Siapa?

Ya kalo gue sih, KALO GUE, suka dengan perubahan pasangan ini. Suka banget! Karena mereka saling mengisi, unik dan waw lah. Gue inget banget pas beritanya nongol, super kaget karena Aming nikah dengan.... Kevin. Yang pake hijab ketika difoto infotaintment. Now i know kenapa dia berhijab saat itu, mungkin karena rambutnya yang masih cowok banget. Jadi dia menghindari 'terlihat' seperti butchi. Well, Evelyn butchi banget. Aming mah (apa ya sebutannya? Kalo di jejepangan namanya) uke. Intinya mereka mah udah terlihat banget seksual orientationnya.

Ngga perlu pake denial, i'm 1000% sure mereka sebenernya berperan 'berbeda' dalam hal hubungan romantis normal.

Tapi untuk nemuin 'pasangan hidup' seperti itu, menurut gue once in a lifetime banget. Cowoknya ngini, ceweknya nganu. But still, mereka fav couple gue T_T

Merasa hubungan mereka baik-baik aja, ditambah aktifnya IG berisi mesra-mesraan, tiba-tiba mereka mau CERAI.

WHYYY :(

Walau begitu, gue udah menyiapkan beberapa hipotesa alasan dibalik ini semua sih.

1. Mereka jadi 'terpaksa' dengan perubahan
Berubah karena dipaksa. Karena followersnya terus-terusan mengharapkan 'banting setir'. Akhirnya mengubah diri sendiri demi menghibur penonton. Lalu perlahan sadar bahwa, "Aku tuh ngga kaya gini!".

Karena, perubahan yang sifatnya 'seperti itu' susah banget ilangnya lho. Hampir ngga bisa, mungkin. Atau yang lebih parah: emang karakter dan susunan DNA-nya gitu. Apalagi menyangkut orientasi seksual, kita aja yang straight susah kan untuk naksir dengan sesama jenis?

"Emang mereka 'belok'?"
..... emang ngga keliatan?

Merasa tertekan karena followers mengharapkan lebih, merasa tertekan karena beribu-ribu kali 'dikutuk' petinggi agama (yang koar-koarnya di comment section orang lol). Karena apapun juga, followers itu yang ngedukung si artis. Memanjakan followers itu mungkin perlu karena basically, uang artis ngalirnya dari fans. Yagagg?

Tapi gimana ngga stress sih? Tiap upload foto yang masih ketomboy-tomboyan, dikutuk segala macem. Dibilang "Ah ini mah cowok" atau "Kamu dilaknat!". Stress ngga? Stress.

Ketika Evelyn tidak memakai nama "Kevin" dan memakai makeup serta rambut bob polem, dipuji setinggi langit. Ya walaupun masih ada yang "Ah tetep keliatan macho!" tapi apapun itu, sanjungan pasti lebih banyak.

Jadi , mereka berdua hidup untuk followers. Untuk memenuhi ekspektasi followers. Untuk menenangkan hati followers.

Karena, siapa tau mereka sendiri memang nyaman dengan diri mereka? Evelyn nyaman dengan Kevin, Aming nyaman dengan Minka. Evelyn nyaman dengan jakun dan rambut crew cutnya, Aming nyaman dengan braid dan lipstiknya.

Mereka jadi 'putus' asosiasi dengan diri mereka sendiri, mereka berdua jadi tidak hidup untuk satu sama lain, tapi ada pihak ketiga: followers.

Gue aja metamorfosa dari tomboy sampe mekapan butuh waktu 2-3 taun bro. Itupun tanpa paksaan, jadi semua dibawa rileks. Ngga stres dan emang karena suka. Kalau Evelyn, dalam kurun 8 bulan dari abang-abang naik motor sampe model wannabe, PLUS tekanan dari followersnya, apa ngga stress?

Apa kalian ngga memikirkan perasaan Evelyn huhuhu

Ketika ditanya, "Saya berubah karena cinta sama Aming".

Apa bukan "Cinta sama followers?"

Mungkin Aming mikir gini, "Ini orang nggak berubah buat gua, tapi buat mereka.

... Karena gua menerima Evelyn apa adanya, senyamannya dia."

Untuk mengumbar hubungan di socmed itu WAJAR, ngga ada yang harus di'sukurin lo' dari itu. Tapi yang bahaya mungkin tuntutan dari si pengguna socmed itu sendiri.

Sok tau banget ya gua hahahah!

Mungkin Aming merasa suffocate karena dia hidup bukan untuk dirinya, bukan untuk Evelyn, bukan untuk kebahagiaan mereka berdua. Pasangan suami-istri ini bukan hidup untuk satu sama lain lagi.

Jadi, "Ming, dia itu udah berubah demi kamu lho!" mungkin salah.

Justru karena berubah, dia makin ngga suka. Ya mungkin ada hubungannya dengan orientasi Aming (and it's okay, semua orang punya preference). Mungkin sama juga dengan suami gue yang tiba-tiba pakai skinny jeans pink, kemayu dan pake lipstick tiap hari karena tuntutan temen-temennya misalkan.

"Mungkin kalau aku lari dari Evelyn, lari dari harapan followers, aku akan bebas jadi diri sendiri". MUNGKIN LHO YA. Gue juga bukan cenayang.

Tapi sebagai orang yang sama-sama benci berubah karena tuntutan orang lain, eug mengerti kok ke-tidak enakannya. Gue ngerti kok rasanya kehilangan jati diri. Siapa tau yang Aming lakukan dengan tambah maskulin malah semakin 'jauh dari diri sendiri', bukan 'menemukan diri sendiri' seperti yang followers bilang.

Mungkin karena followers kaya gua yang senang melihat mereka 'kembali' juga T_T maaf ya, jatohnya malah menyiksa huhuhu.

Tapi untuk menceraikan sih, ya gue kasian juga. Karena gue suka melihat orang menemukan belahan jiwanya huhuhu. Apalagi mereka yang seakan wah pas banget T_T

Tapi ini hidup mereka kok, mereka yang menjalani. Mungkin mereka hanya ingin 'berdialog' dengan diri sendiri. Mendengar suara hati. Hidup tanpa harus melihat "Woy dasar banci kaleng!" dan sebagainya.

Karena mereka manusia juga lho, punya perasaan lho. Apalagi Evelyn yang mentalnya mungkin belum setangguh public figure. Mungkin jadi peer pressure banget.


Kita liat aja nanti ya T_T