Senin, 12 Desember 2016
Judgemental Series - Musik Alay?
Saat Kerispatih populer, gue bilang mereka alay.
Saat Peterpan meroket, gue bilang mereka alay.
Ya, gue pernah di fase dimana gua menglay-alaykan semua hal yang sedang populer. Tujuannya? Biar ngga sama kayak elo! Hahhahahaha!
Iya, gua emang pelaku musik sidestream yang cukup 'tekun' karena menceburkan diri di genre tersebut secara formal (SMK- Kuliah), mencari sepeser 100k pas SD, menjahit dress untuk manggung di gala dinner Permata Bank. Intinya gue emang mengabdikan LITERALLY setengah hidup gua bermusik.
Apa bangga? Ya bangga sih. Karena musik itu keren kan lolol.
Ya bangganya sama kayak lo masuk jurusan hukum, terus pertama kali nerima job, digaji digaji punya amplop sendiri.
Untuk preferensi musik sendiri, gue nggak bias karena dipengaruhi temen ato gimana. Pure karena klik, pure karena tertarik. Musik jazzy selalu menjadi perhatian sejak gue... SD. Ya SD. Terus SMP gue suka Karimata, band jazz-fusion Indonesia. Which means? Nggak ada tuh kisah-kisah sing-along sama temen, nggak ada yang namanya tertarik sama karaoke, karena? Nggak ada lagu buat dinyanyiin!
Ampe sekarang.
Apa gue merasa keren? TENTU LAH. Gue anti-mainstream banget. Dan kerennya, ke-anti-mainstream-an gue pure karena gue sendiri yang suka, bukan karena ikut-ikutan.
Dan gue bahagia ketika hal yang gue sukai menjadi trend, bukan tipe orang yang "Yah musik gua udah mainstream, ganti ah". Jadi seneng banget pas penyanyi pop udah lumrah gunain chord 7 maupun 9 gitu.
Tapi saat SMP, tentulah gue mengalami peer-pressure karena pengen nyambung dong sama temen-temen. Jadilah gue download lagu The Changcuters yang London apa gitu, Jason Mraz yang I'm Yours, Especially For You, yang akhirnya nggak gue dengerin karena nggak suka lololol!
Tentu gue juga tidak suka hal-hal yang temen-temen gue tidak sukai. Seperti Kerispatih, Peterpan atau apapun hal yang lagi pop saat itu. Termasuk pioneer alay kita: ST12, Kangen Band dan Wali. Band yang berjasa pada fase alay menye menye di Indonesia.
Untuk ST12, Kangen Band dan Wali mah ampe sekarang gua cap alay sih. Hijau Daun, Last Child dan band-band rintisan yang ikut pada bandwagon musik melayulay Indonesia.
Kenapa sih gue ngecap mereka alay?
Oke, menurut Wiki, "Alay" merupakan singkatan dari "anak layangan"atau "anak lebay". Istilah ini merupakan stereotipe yang menggambarkan gaya hidup norak atau kampungan.
Beberapa alasan kenapa gue cap mereka alay ampe sekarang:
Kita ambil contoh lagu ST12 yang "Putri Iklan" ya
-Those. Chords.
Yang sangat simple. Sangat simple-minded. Nggak diulik. Kayak cuma (B, Em, Am, C, D). Itu semua chord dasar. BUKAN, nggak harus gunain chord BbDim13 buat impress orang gitu, tapi coba bandingkan dengan lagunya Tulus yang pake D7 segala. Oke ini subjektif parah sih, cuma gue seneng aja sama lagu yang digarap niat. Dengan chord yang sedikit miring.
-Those. Lyrics.
"Putih mulus dan sexy", "Kan ku peluk dia sampai mati" itu kurang lebay apa deh? Hahahah! Berlebihan sih, norak sih subjektif ya. Cuman gue sih merasa lirik itu abang-abang banget. Abang-abang yang lagi gombal kaya gimana sih? Ya kayak gitu. Dan kalikan berpuluh-puluh lagu dengan lirik gombal abang-abang. Plis kami butuh cowok romantis yang ngga menye-menye dan gombalnya jangan abang-abang banget lah :')
-Those. Arrangements.
Iya. Kayak keyboard yang cuma teng teng teng teng dengan root position gitu. ROOT BANGET LHO.
Root itu apa? Nih misalkan chordnya C major: C - E - G.
C major ini punya 3 posisi/inversion yang cuma dibalik-balik:
C E G: Root position
E G C: 1st Inversion
G C E: 2nd Inversion.
Penggunaan root inversion emang sah-sah aja, cuma tergantung chord sebelumnya. Kalo 2 chord itu root semua, jadi nggak ada hubungan dari pergerakannya. Misalkan dari G Major ke C Major dengan posisi root:
Gmaj: Cmaj:
G C
B E
D G
Semuanya kan bergerak, kalo jari kita di G, ntar pindah ke C. B ntar pindah ke E. D ntar pindah ke G. Semuanya berubah posisi. Dan itu ngga baik, transisinya jadi kasar karena semuanya JEGER pindah jari gitu.
Dari susunan nadanya, G ke C kan jauh. C D E F G A B C.
Kalo Gmaj nya adalah root, Cmaj nya adalah 2nd inversion akan lebih bagus.
Gmaj: Cmaj:
G G
B C
D E
G nya tetap
B nya pindah ke C dan itu deket bangetttt.
D pindah ke E dan itu juga deket bangetttt..
Lebih halus karena pergerakannya nggak jauh.
Dan lagu-lagu itu, keyboardnya root-root bae. Ngga smooth. Sekali lagi, nggak diulik lebih dalam.
Terus rata-rata chord progressionnya sama semua, nggak ada twist. Nggak seru.
Selain chord, drum patternnya cuma gitu. Solo gitarnya cuma gitu. Tapi gue suka solo gitar di lagu d.o.y nya Kangen Band karena dia pentatonik gitu walaupun cuma muter-muter doang.
-Pembawaan
Ini sih yang bikin musik alay itu alay. Pembawaan vokalisnya seakan lemah, menye-menye, kalo ngga ada cinta ntar mati. Letoy aja gitu.
-Karakter vokal
Harus diakui bahwa Charly ST12 suaranya nggak jelek, tapi melayu abis sih haha. Dia punya ciri khas, punya power juga. Vokal bukan ranah gua sih. Cuma ya personal preference aja sih. Emang ngga suka yang menye-menye dengan lirik menye-menye.
Tapi ada kejadian yang menarik hari ini. Ketika gua dengerin radio pop di Bandung, beberapa band yang gue cap 'alay' dulu seperti Kerispatih membuat gua berpikir ulang. Bagus ya ternyata. Walaupun lirik menye-menyenya masih ngalay banget karena lemah hahaha. Tapi dari teknik vox Sammy Simorangkir yang emang bagus, musiknya yang 'dipikirin' karena pake strings, Peterpan yang emang dari dulu lagunya unik dan 'kawin' dengan karakter vox nya Ariel (ngga pernah nganggep lagu mereka alay kelas C D karena lagu duetnya sama Chrisye itu bomb parah).
And yes, lagu-lagunya Noah emang ngga se-supreme lagunya Peterpan sih.
Gua merasa gua judge mereka alay tanpa bener-bener mau mendengarkan dengan seksama.
Walaupun tetep nggak suka liriknya sih.
Tapi gue nggak mau mikirin tentang penghayatan Sammy, his high notes etc.
Temen-temen gue bilang ini alay, ya berarti alay.
Jadi mau flesbek. Gue lagi parah-parahnya diskriminasi musik saat SMA, dimana gue udah merasa 'dalam' menyelami lautan musik klasik dan menghasilkan chord-chord jazzy miring-miring extended chord. I mean, baru bisa bikin. Ya emang chordnya bagus sih (HAHA), tapi bukan itu intinya.
Intinya, kata orang ternyata bener! Ketika kita baru bisa suatu teknik yang susah, langkah pertama adalah nyombong. Makin kita berisi, makin bisa menghargai hal lain di luar wilayah kita.
Ya gue tetep menganggap ST12 alay sih karena lemah dan abang-abang banget, nggak suka hahahah! Masih nganggep Shae itu alay karena liriknya yang oh so cheesy, nadanya yang oh so nggak terlalu dipikirin.
Tapi udah ngga terlalu ngumbar-ngumbar dan ngatain banget kaya yang gue lakuin dulu. Wah gila parah lah dulu mah! Kalo gue masih di fase SMA, gue udah ngatain Karin kayak apa kali ya. Tapi kali ini gue ngga nyetatus tentang Karin karena gue yakin, sekarang ngga bagus belom tentu kedepannya tetep ngga bagus. Ya selama dilatih sih.
Cuman tiap penyanyi punya style dan sasaran market sendiri. Bisa aja orang ngga cocok lagunya Raisa, cocoknya sama Duo Serigala misalkan. Yang mana gue mungkin bukan target marketnya si ST12.
Ya dibanding sumpah serapah didepan umum, mending.... sumpah serapah di grup chat sendiri lol! Yang isinya teman-teman dengan persepsi yang kurang lebih sama. Ya dibiarin di situ aja sih.
Intinya, terkadang orang menganggap sesuatu alay itu karena 2 hal:
-Karena emang alay.
-Peer pressure dari temen-temen yang menganggap itu alay.
Terbukti gue pernah dikatain alay karena suka Ridho Rhoma. Padahal nyanyi dangdut butuh kontrol yang hebat. Gue menghargai penyanyi dangdut. Yang nggak gue hargai adalah pembawaannya. Ikke Nurjanah sama Titin Kharisma beda kasta dong? Iya karena beda pembawaan.
Makannya rada sayang sama Dewi Perssik, wah dia mah teknik, karakter, kontrol apapun udah top notch banget. Sayang sukak ngangkang kalo joget. Sayang sukak terlalu ekspos bodi di layar lebar. Sayang brandingnya kurang naik grade. Padahal dia kalau dipakein kebaya modern dengan gerakan yang anggun mah udahlah pasti premium.
Tapi ada beberapa fenomena yang bikin gue rada sedih sih. Yaitu fenomena Youtubers pada nyanyi. Yes of course, nyanyi adalah hak siapa aja. Gue pun suka sama visualnya mereka yang sangat keren, video klip yang didirect sendiri. Chandra Liow, Arap, keren video clipnya.
Sayangnya gue merasa beberapa Youtubers lebih fokus ke aransemennya, video klipnya, propsnya, temanya. Mereka melupakan esensi musik itu sendiri, yang mana adalah vokal karena mereka rata-rata pada nyanyi.
Musik udah keren dan nggak norak, video klip apa lagi. Tapi apa mereka ngelatih vokal dulu? Nggak usah bahas head voice, falsetto apalah. Minimal suaranya bulet dulu aja. Suara vox gitu. Suara orang nyanyi. Pembentukan suara. Atau yang lebih basic lagi, pernapasan. Diafragma,
Kadang yang paling esensial dari sebuah lagu malah dilupain. Rap walaupun ngga pake teknik vox yang tinggi tapi kan butuh pembentukan suara yang ... nggak usahlah matang, minimal bulat. Ngerap kannn bagian dari olah vokal bukannn? Ya minimal dari pernapasan, pembentukan suara dan artikulasi.
Tapi rata-rata kalo disinggung teknik vokal, jawabnya apa?
"Eh *****, bacot aja lo, sendirinya punya karya gak lo?"
Walaupun nyanyi adalah hak semua orang. Tapi sedih ya ngeliat yang terlalu ngandelin autotune sampai ngga ngelatih teknik vokal itu sendiri. Gue jadi merasa musik nggak terlalu dihargai. Ya emang, semua orang bisa dilatih untuk bernyanyi. Tapi kalau kebanyakan autotune kan abuse namanya hahaha
Tetep suka Chandra Liow yang lagunya bermakna, video klipnya keren dan digarap dengan serius.
Paling ngga fav adalah partnya Ga2 di lagunya yang Panjat Sosial. Karena jelas banget dia nyanyi bukan karena suka nyanyi. Bermusik karena diajak aja. Bikin project aja. Tapi tetep dihargai lah. Cuman ya itu. Gue sama Grace sepakat bahwa dia agak tone deaf huhuh.
Jadi gue ngerasa kalau banyak Youtubers/artis yang ngeluarin lagu bukan karena mereka suka musik, passion di musik, ingin menghasilkan karya yang berkualitas. Tapi ya karena entahlah.
"Mereka cuma ngincer uang biar manggung di fan fest," kata seorang teman.
Ngga bisa bilang 'nggak' karena niat orang ya siapa yang tau. Tapi cukup kecewa ketika GGS manggung dan yang nyanyi penontonnya sampai bagian Younglex masuk. Kan kacau. Jadi di panggung mereka cuma, "Ayo mana suaranya!" malah ada yang nggak nyanyi sama sekali! Versenya dinyanyiin sama penonton, bagian dia cuma itu, sisanya ya jingkrak-jingkrak aja.
Gue merasa musik nggak dihargai aja. Banyak orang cari panggung, latian nyanyi, bayar studio, les vokal, ujian grade 3, paling banter dapet panggung mall. Ya gimana ya, Youtubers itu kan dapet panggung fan fest karena popularitas yang dibangun pake tangan sendiri juga. CUMAN KANNNN ..... ya jadi kasian aja sama orang-orang yang beneran niat memperbaiki wajah musik Indonesia tapi belom dapet panggung sebagus mereka. *lirik Mardial* *walaupun dia udah manggung di The Remix tetep aja kurang greng secara popularitas* *padahal bikin lagunya mah pinter banget*
Tapi ya kembali lagi ke beberapa paragraf sebelumnya, mungkin mereka nggak cocok sama kita karena basically kita bukan sasaran market mereka.
Younglex punya pasar sendiri, Karimata punya pasarnya sendiri, ST12 punya pasarnya sendiri.
Jadi?
Ya nikmatilah wajah musik Indonesia, kapanpun itu :'p
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Zaman aku lagu kangen Dewa 19 itu alay banget, tapi album kedua mereka kereeeeen banget, sedih Ahmad Dhani jadi berubah
BalasHapusADP emang dulu keren buanget kalo bikin lagu
HapusAku juga pernah ngalamin masa-masa nggak ada temen yg tau lagu yg aku dengerin :)) Tapi, nggak perlu dianalisis sampai dalam gitupun Kangen Band dan sejenisnya FIX alay. Yang paling obv aja, liriknya. Haduduh. Nggak papa sedih, tapi mbok ya dikemas macam Letto.
BalasHapusAku suka Letto :')
HapusLetto liriknya cukup puitis hehehe
HapusWADUH! Baca ini jadi kerasa banget aku buta hal-hal yang berkaitan sama musik hahaha. Iya, sih dulu sempat peer pressure juga, ikut2an temen lagi trend musik yang gimana. Tapi akhirnya ketahuan juga kalo aku ngga klik sama musik2 yang lagi trend. Akhirnya lebih suka musik yang ke arah akustik (?) mirip2 boyceavenue gitu. Aku gatau, Nahla, namanya apaan hahaha.
BalasHapusBerarti suka yang adem adem ayem yaaa...
HapusHahaha... kalo saya st12 sama wali masih suka. (berarti termaauk sasaran market mereka ya😅) Tapi kalo kangen band? Aduh itu sih parah abis.
BalasHapusAku pernah pada fase dimana ngeplay lagu doy terus hahha
HapusNah iya ini bener bgt. Banyak bgt org2 pd ga 'tau diri', nyanyi tp suaranya gtu deh. Dlu wktu jd penyiar, pnh dsrh nyanyi tp aku ogah bgt krn tau diri suaraku pas2an. Pdhl dsrh nyanyinya cuma buat lucu2an doang.
BalasHapusHehe iya.. nyanyi emang butuh belajar dulu :D
HapusBener banget. Segelintir penyanyi Indonesia sekarang pada sok-sokan.. Lagunya yang mana, albumnya yang mana kog tiba2 bikin mini konser.. Heran deh..
BalasHapusHehehe aku ngga ikutin artis..
HapusAku gak ngerti sama sekali tentang musiikk.. Tapi setuju banget kalo dilatih lama2 bagus dan levelnya meningkat (yaiyalah, di mana2 juga gitu, hee)
BalasHapusMusic is about practice (y)
HapusKalau aku dulu suka kerispatih sih, karena suara dan narsisnya sammy gak seheboh band lain di masanya. Peterpan? Sampai sekarang aku nggak suka, nggak suka aja pokoknya. sisaknya yang km sebut kek wali kangen band, dkk, duh nggak suka banget haha. tapi tahu liriknya gara2 nggak suka :((((
BalasHapusKadang kita hafal karena ngga sukayaaaa
HapusDulu selalu nganggap musik kpop itu alay. Eh, lama2 malah suka lagunya. Hapal pula. :v
BalasHapusKpop bagusss emang hehe
HapusDi saat semua orang suka Cherrybelle, aku tetap setia pada Teluk Bayur. :'D
BalasHapusWih apatuhhhh...
HapusSayang banget, kerispatih lebih bagus dengan Sammy sebagai vocalnya. Selain dia, berasa kaya sayur tanpa garam.
BalasHapusSetuju bangettt hehe
HapusApa cuma aku yang suka lagu2nya Opick?
BalasHapus*ikutan ngacung
HapusTemen aku suka sama opick..
HapusAku ngga ngerti chord, arrangements, ehehe.
BalasHapusTapi ya Nahla, udah pernah dengerin Serj Tankian di album Elect The Dead Symphony belum?
Itu keren menurut aku yg buta nada :D
Belummmm.. genrenya apa tuhh?
HapusRock gitu sih aslinya (maafkan kalo salah) tapi dibikin ulang (remastered?) dengan musik orchestra. Suaranya Serj, aduh gelaq udah ga ngerti lagi deh deskripsiinnya gimana. Range vokalnya bisa tinggi banget meliuk-liuk. Emosinya dapet banget. Dan lirik lagunya deep banget. Falling Stars. Sky is Over. Empty Walls. Gate 21.
HapusNgetiknya aja sampe pengen nangis saking cintanya.
Maaf lebay yaa~~ :D
edaaaan. Nahla pake teori musik. jempol 4....analisanya. kalau bang haji gitu alay ga menurutmu?
BalasHapusLiriknya rada alay sih, cuma secara pembawaan dan image sih nggak ya hehe
Hapusnahla abis baca ini aku jadi kepo penilaian nahla sama kpop music lollllss
BalasHapusaku butuh tau nih mana yang paling alay di antara bts, exo, atau blackpink
Kpop ngga ada yang alay kok mba... semua digarap dengan bagus banget :D
Hapusmusik2 alai ini lebih gampang di pelajarin kalo lagi mau belajar gitar misalnya, coba semua lagu semua chord ny langsung susah, para awam yang gak ngerti musik yang pengen belajar musik, jadi nya bakal gimana? like your post ����
BalasHapusJaZz fusion ... Ini akan jadi musik asik kalo di kombinasiin ama Death Metal, kayak Atheist
BalasHapus