Untuk yang Tersayang, Pembacaku..

Sebenernya lebih pas kalo gua publish kemaren si, pas hari blogger national yang gua ga tau siapa yang buat, siapa yang jadi ikon dan rapat dimana kok bisa dapet tanggal itu zzz ko gua ga diajak rundingan #siapalo

Postingan ini bukan postingan silet kaya biasa, bukan postingan ranting dan kritis kaya biasa, bukan postingan narsis kaya… biasa.

Pernah buat postingan serupa sih: Untuk yang Tercinta, Blogger Pemula.

Ini gua tulis karena mba Ade udah 2x menyatakan kalo gua adalah salah satu blogger favoritenya, gua gangerti lagi harus bersyukur kayak apa, harus makasih-makasih kaya gimana lagi ke mba Ade.

Dan ngga hanya mba Ade, ada beberapa yang menobatkan gua jadi blogger favoritenya, bahkan ngebuat 1 post tentang gua, ntar gua link lah.

Such a long long way gua memulai haloterong. Kalo lau liat di bio twitter gue, gue menobatkan diri sebagai “Phoenix”. Yang artinya seberapa hangus gua dibakar, gua bakal tetep bangkit lagi. Just like phoenix. Badan gua ngga immortal, tapi gua harap my piece of mind dikenang orang-orang walaupun bukan dalam skala besar. Gua harap warisan berupa blog gua bisa sedikit banyak ngasih pelajaran untuk kalyand kalyand semua.

Gua harap spirit gua bisa tetep hidup.

Bagi yang belum tau, gue sempet tutup blog karena satu dua hal yang bikin gua moh untuk menunjukkan pola pikir, gua merasa useless, gua merasa ngga berhak bahagia dan yaudah, gua ngga merasa gua bisa untuk menetapkan jejak di dunia blogging. Opini gua ngga penting, ngga bakal ada yang dengerin.

Tapi gua merasa, gua ngeblog ternyata bukan cuma foto-foto narsis. Di masa gua ‘hilang’, ada mba dytarez yang nyariin gua, "Kok ngga ngeblog lagi?", ada Laras Rahayu yang dukung gua dari day 1, ada Sha Aullia yang gua inget menjadi commenters di blog gua: terongpink.

Gua merasa, gua harus blogging. Banyak opini yang ingin gua kemukakan, ngga hanya seputar kecantikan semata. Gua HARUS menyuarakan opini gue ke publik, gua harus vokal, gua harus punya power akan diri gua sendiri. Gua tahan ngga selfie, tapi gua ngga tahan kalau disuruh bungkam berkomentar, disuruh berhenti beropini, disuruh tidak memiliki pemikiran apa-apa.

Pemikiran gua yang terkadang nyinyir, kontradiktif, kritis, tajam. Apapun bentuknya, itu semua dari gua. Kalo gua nulis itu di blog maka gua menulis itu agar orang baca.

Agar orang baca, dan semua ini karena kalian, para pembaca haloterong.

Mbak Ade, mba Sandra Buana Sari, mba Windi, ka Isti, ka Gres, ka Dine, ka Arum, mba Endah, mak Icoel, mak Mira, orang orang KEB, IBB, IFB, Warung Blogger dan tentunya gak lain ga bukan, partner in crime gue yang kadang bikin empet: kak Icha.

Gua ngga peduli pageviews. Oke, gue bohong. Gue peduli pageviews, untuk sebuah nilai prestis dan nentuin gue ngetop apa kaga NGAHAHAHAH hedon parah.

Tapi gua lebih peduli dengan kalian yang walaupun silent reader, cuma baca sekilas, berkomentar bahkan follow. Gua peduli dengan kalian yang komentar memuji, memberi saran, sekedar setuju, memberi opini kalian, memberi kritik either yang membangun atau yang cuma kaleng kosong. Nggak apa-apa.

Internet ngasih gua kebebasan menulis, egois banget kalo gue ngga ngasih kebebasan orang untuk kritisi gue walaupun gue sangat prefer kritik yang ada makna, membangun.

Makannya gue selalu accept komentar yang sifatnya kritik yang rada kasar juga ada, nyelekit juga ada, ngatain gua nonsense juga ada. Ada, dan gak gua hapus. Karena gimanapun, kalian juga bagian dari perjalanan hidup gua. Kalian ngasih gua pelajaran bahwa gue ini suka kritisi orang, maka dari itu gua ngga boleh menolak juga untuk dikritisi. Kritik kalian apapun sifatnya, salah satu yang bikin gua ‘sampe sini’.

Gue membangun ini dari 0, suami gua ngga pernah share blog gua, gua yang sibuk share sendiri dengan bantuan mama dan papa yang selalu dukung gua. Iya, suami gue mantan artis. Dia tau itu. Makannya dia ngga mau gua numpang nama dia.

Oke ini sih mau pamer aja bhak bhak bhak

Readers menurut gua bukan cuma angka pageviews, angka comment, angka followers. Readers adalah orang yang ingin tau pendapat gua tentang sesuatu, orang yang memberikan gua space dan waktu mereka untuk gua bicara, orang yang duduk di hadapan gua, mendengarkan gua berkomentar kritis dan ngga sedikitnya gua ngegas.

Dan itu ngga bernilai. Orang bebas tidak mendengar gua, tapi kalian ngasih gua kesempatan. Kalian ngasih gua mata kalian, kalian membiarkan suara gua menggema di pikiran kalian ketika kalian membaca rangkaian kata gua.

Kalian ngga hanya 1 view, kalian adalah tanah dimana gua tumbuh dan hidup. Tanah dimana gua menyerap nutrisi.

Kalian ngga ‘cuma’ 1 view, kalian orang yang ngasih gua kesempatan untuk ber-orasi digital.

Kalian ngga ‘cuma’ 1 view, ‘kalian’ worth untuk gua perjuangkan, untuk gua kembangkan content, untuk gua persembahkan dokumentasi yang gua mampu, kalau kalian rasa content gua berkembang, blog gue makin bagus, makin rapih, ngga lain ngga bukan untuk kalian yang udah support gua.

Apalah arti beli template, beli backdrop, beli ringlight, agar kalian lebih betah.

Apalah suara gua tanpa ada yang mendengarkan, apalah opini gua tanpa ada yang mendebat, apalah haloterong tanpa ada pembaca. Cuma blog jayus yang sepi.

Support kalian, pageviews dari kalian, komentar kalian bakal selalu gue kenang. Jangan kira gua ngga hafal orang-orang yang suka komen blog gua ya, Innnayah, Meriska, Ikka, mbak Tetty Hermawati, Vindy Putri, Inokari, mba Ade Delina, Ika Amna juga sering, mba Ika Puspitasari juga, terus siapa lagi, Gustyanita yang dulu sering banget comment dan banyak comment yang gua usaha hafal namanya.

Dan kalau kalian ngga komen atau hanya pernah beberapa kali, ngga apa-apa! Kalian juga bagian dari perjalanan ngeblog gua. Ngga lantas less dari orang-orang yang gua ingat. Emang ingatan gua tumpul aja, yaelah gua aja lupa kemaren sarapan pake apa.

Maaf gua jarang komen di blog orang, karena gua sungguh banget deh, gua orang yang ngga pandai komentar. Lu pernah dapet komen dari gua? Pernah? Ngga meaning kan? Ngga pernah panjang, kan? Iya, bukannya gua ngga mau jalin komunikasi, cuman emang gua orang yang ngga pandai komentar. Komentar gua sampah. Komentar gua di page ka Icha semacam, “Truno pambudi truno pambudi” WHAT THE HELL MAN, gua sangatlah tumpul dalam komentar dan basa-basi. Dan kalian ngga suka kan, dapet komen sampah? Ya itulah gua, komen sampah. Kapan-kapan lah gua belajar komentar yang ajib dan tidak asu.

Terimakasih semuanya, jangan kapok mampir, jangan kapok komentar, jangan kapok kritik dan saran yang membangun. Maaf banget kalau ada yang ngga enak dari gua, maaf banget kalau gua suka ‘panas’, maaf suka typo.

And thank you, pembacaku, temenku, tanahku tempatku bertumbuh jadi ndud ndud lutu

Ini special mention buat yang pernah nyebut gua di postingannya, MAKANNYA LU BUAT SANA POSTINGAN TENTANG GUA HAHAHAHAHAH

Delapan Blog yang Pasti Saya Baca - Ade Delina Putri

Hari Blogger Nasional & 5 Blog Fav. - Ade Delina Putri

5 Blogger Favorit - Endah April

She Really Made my Day - Sandra Buana Sari

6 Blog yang Harus Kamu Kunjungi - Mba Winteg

Dan postingan dari kakak yang mayan lucu aja

Nahla Tidak Munafik - Kaka Gres 

BTW hari ini anak gua ulang tahun yang ke 2, pengajian yatiman aja di rumah mertua, terus dia gua potongin poni dan mukanya kayak cuplis. Sekian pemberitaan.