Gak ada hubungannya sih, cuman pamer doang biar dikira model. Heuheu.
Tapi, intinya, pemotretan hari itu sangat-sangat sibuk. Ini dilakukan di hari minggu.
Saking sibuknya, gue pun menolak untuk makan sebelum kerjaan gue selesai. Dan memang, baju yang harus gue pakai itu lumayan banyak saat itu. Alhasil gue makan baru jam 5 sore. Dari pagi.
Gue sih gak merasa laper pada hari itu.
Besoknya gue menemukan diri gue muntah-muntah PARAH. Sampai yang bener-bener bisa 7x muntah. Akhirnya gue bolos kuliah dulu.
Awalnya gue mikir, "Ah apa karena kemaren gue gak makan dari pagi ya?"
Tapi muntahnya ini beda, entah kenapa susah untuk di stop. Dan muntahnya pun dikit-dikit.
Ini terjadi pada pagi hari.
Mungkin ini yang dinamakan morning sickness.
Perut gue sampai sakit, melilit, dan gak tau lagi harus ngeluarin apa, karena pagi itu memang gue belum sarapan.
Ini terjadi dari jam 7 pagi sampai jam 10. Wih, nyiksa gak tuh?
Dengan nada penuh khawatir, nyokap gue bilang gini, "Mama beliin test pack yah?"
Di pikiran gue, "Gak mungkin lah gue hamil sekarang.".
Kok bisa yakin gak hamil sekarang? Ya gak tau. Gak yakin aja. Gue merasa gue belum pantas dipercayai untuk punya bayi. Iyalah, bangun suka telat, tidur ngeces, mandi juga kalau disuruh. Pokoknya gue ini masih slenge'an banget orangnya.
Tapi gue jawab aja ke nyokap, "Oh yasudah ma"
***
"Sebenernya lo pingin hamil gak sih?"
Gue dan suami sih pasrah kepada Allah SWT ya. Gue gak menunda, juga gak ngotot pengen punya. Gue tau, Allah SWT lah yang punya waktu. Timing-Nya itu paling tepat, paling ngerti. Allah SWT yang paling ngerti apakah gue "The chosen one" atau bukan. Allah SWT paling paham apakah gue secara mental sudah siap untuk membesarkan anak manusia ini atau nggak.
Walaupun usia gue belum nyampe 20 tahun, gue juga gak takut punya anak
Sebelum kejadian ini, gue pernah test pack juga karena haid telat, dan hasilnya negatif. Dan gue merasa sedih. Which means, gue mengharapkan sesuatu 'kan?
Suami gue juga gak maksa, tapi suka mimpi punya bayi. Mimpi itu kan bunga tidur ya,
***
Akhirnya nyokap membelikan gue testpack. Dan akhirnya gue menggunakan testpack tersebut.
1 menit.... 5 menit... 10 menit... hasilnya gak keluar.
Dalam hati, gue mikir, "Kalo kayak gini mah, gak mungkin hamil. Biasanya kalo hamil kan cepet reaksinya".
Nyokap gue pun udah pasrah, "Ah test packnya rusak kali".
Dan.... jengjengggggggg...
Beliau mengeluarkan testpack lain. Oh, ternyata nyokap gue beli dua.
Dengan memusatkan tenaga gue, gue mencoba tes lagi. Dan kali ini reaksinya langsung ada.
Dengan profile picture anak bocah (Yaitu gue), gue meng-upload foto testpack. Kesannya kayak bocah yang lagi hamil.
Gue hamil. Surprise!
Dan gue langsung SMS suami gue yang lucu itu.
"I'M PREGNANT"
Dan dia langsung menelpon gue.
Gue nyesel sih, kenapa SMS gue ke suami gue tuh terkesan bercanda banget. Padahal gue bisa mengirimkan heartwarming message ke dia, seperti..
"Akhirnya, moment yang kita tunggu-tunggu telah datang. Allah mempercayakan suatu kehidupan di rahimku, untuk hadir di antara kita. Ini adalah buah cinta antara kamu dan aku, ini adalah bukti bahwa kita memang ditakdirkan bersama. Doa kita terkabul, kak Brian.
Aku harap, janin kita kelak menjadi manusia yang berbahagia di dunia ini. Amin....
kirimin pulsa yah."
Gitu kek. Kan lebih menyentuh.
Cuman ya mendingan lah daripada gue cuman sms "Yang aku hamil" atau "Aku hamil loh hehe". Atau yang lebih parah lagi, "Q hmil".
Akhirnya, gue mengabarkannya ke seluruh dunia. Gue berharap respons seperti "WAH KAMU HAMIL YA SELAMAT YAAAA NAHLA AKHIRNYA KAMU MENJAJAKI TANGGA WANITA SEMPURNA" atau jawaban histeris lain. Cuman ini nggak histeris-histeris banget. Palingan juga "Waah selamat ya". Yang penting kan doanya. Doa. Dead or alive.
Terus gimana rasanya hamil remaja?
Ya gak gimana-gimana. ini proses kehidupan. Gue tipe orang yang pasrah dikasih takdir. Seneng ya pasti ya. Cuman gue merasa ini bagian yang natural. Ini sebuah permulaan.
Karena gue adalah tipe orang yang lebih excited di 'tengah' perjalanan daripada di awal.
Yang pasti akan merubah gue menjadi sesosok "Nahla" yang lain, pasti.
Terus kuliah gue? Ya udah. Gue merasa gue bisa lanjutin kuliah, gue merasa gue mampu ngejar bahan.
Terus masa muda gue? Ya gue emang bukan tipe orang yang suka hang out gimana-gimana sih. Pernah gue pulang karaoke malem-malem, tapi karena itu bagian dari OSPEK mahasiswa baru. (Serius, OSPEK nya di tempat karaoke).
Gue sih lebih suka sama suami gue, di rumah, pelukan, bercanda, bobo-bobo lucu.
Lagian masa muda itu apa? Party-party? Ya iya sih. Untung gue bukan tipe orang yang suka keluyuran, jadi gue gak merasa social life gue berubah banget.
...... dan temen gue emang gak banyak kok.
Oh, cuman gue gak dibolehin ngecat rambut warna biru sih. Itu termasuk bagian dari masa muda, nggak?
Yang pasti, gue janji bakal jadi ibu yang bertanggung jawab, dan gorgeous.